BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan
seakan tidak akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan
akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi
pendidikan.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah
kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena
ia merupakan kunci sukses untuk menggapai
masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu
pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa,
negara,dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka
menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan
harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan
untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu rana
pembelajaran yang paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran
lainnya. Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana
perubahan pengetahuan ( P ); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S
) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan (
K ).
B.
RumusanMasalah
Mengacu pada uraian masalah
diatas maka fokus penyelesaiannya dapat dibatasi pada:
1.
Apakah
yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?
2.
Apa
saja macam-macam metode pembelajaran dan penerapannya dalam belajarpembelajaran
serta kriteria yang digunakan dalam metode pembelajaran aktifitas peserta
didik?
C.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka
makalah yang berjudul “METODE PEMBELAJARAN” ini bertujuan untuk menambah wawasan kita
tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan dalam sebuah rencana
pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar dalam proses pembelajaran
lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari itu makalah
ini juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam
mempersiapkan suatu pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang
berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka
metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan
oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangatbergantung
pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi Metode
Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta
didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik
diantara metode-metode yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik
tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode
mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan
kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yanglain. Demikian
pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan
oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru
lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam
menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode,
penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru
memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan
contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di
sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk
berpartisipasi.
B.
Macam-Macam
Metode Pembelajaran dan Penerapannya Dalam BelajarPembelajaran
Serta Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran Terhadap Aktifitas Peserta Didik
Apabila kita ingin mengajarkan suatumatapelajaran
kepada anak/peserta didik dengan baik dan berhasil, pertam-tama yang harus
diperhatikan adalah metode atau cara yang akan dilakukan, sehingga sasaran yang
diharapkan dapat tercapai atau terlaksana dengan baik, karena metode atau cara
pendekatan yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan
demikian jika pengetahuan tentang metode dapat mengklasifikasikannya dengan
tepat maka sasaran untuk mencapai tujuan akan semakin efektif dan efisien.
Metode mengajar yang diterapkan dalam suatu
pengajaran dikatakan efektif bila menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang
diharapkan atau dapat dikatakan tujuan telah tercapai, bila semakin tinggi
kekuatannya untuk menghasilkan sesuatu semakin efektif pula metode tersebut.
Sedangkan metode mengajar dikatakan efisien jika penerapannya dalam
menghasilkan sesuatu yang diharapkan itu relatif menggunakan tenaga, usaha
pengeluaran biaya, dan waktu minimum, semakin kecil tenaga, usaha, biaya, dan
waktu yang dikeluarkan maka semakin efisien metode itu.
Metode atau cara yang diharapkan dapat terlaksana
dengan baik, jika materi yang diajarkan dirancang telebih dahulu. Dengan kata
lain bahwa untuk menerapkan suatu metode atau cara dalam pembelajaran
matematika sebelumnya harus menyusun strategi belajar mengajar, dan akhirnya
dapat dipilih alat peraga atau media pembelajaran sebagai pendukung materi
pelajaran yang akan diajarkan.
Perkembangan mental peserta didik di sekolah,
antara lain, meliputi kemampuan untuk bekerja secara abstraksi menuju
konseptual. Implikasinya pada pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang
bervariasi dengan metode yang efektif dan bervariasi. Pembelajaran harus
memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik.
Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan
sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih
menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan
sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pengalaman belajar di sekolah harus fleksibel dan
tingkah laku, serta perlu menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu,
bimbingan dan pengarahan kearah kedewasaan.
Pembelajaran harus dipilih dan dikembangkan untuk
meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Tiap metode tidak berdiri
sendiri tanpa terlibatnya metode lain. Berikut dikemukakan beberapa metode
pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru.
1.
Metode
Ceramah
a.
Definisi
Metode Ceramah
Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa atau peserta didik, yang pada umumnya mengkuti secara
pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling
ekonomis untuk penyampaian informasi, dan paling efektif dalam mengatasi
kelangkaan buku dan alat bantu peraga. Metode ini bersifat terpusat, sehingga
menghasilkan komunikasi yang searah, yaitu proses penyampaian informasi dari
pengajar kepada peserta didik, sementara proses belajar yang baik adalah adanya
interaksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga terjadi proses belajar yang
efektif dan menyenangkan, serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan
baik.
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi
denagn lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan
berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara
kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan sedang pendengar
hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya.
Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak
dipakai oleh peserta didik. Hal ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode
mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan
sudah ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan
kelas. Murid-murid memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya
dan membuat catatan.
Implementasi metode ceramah ini adalah guru
mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dari rumus diberikannya,
penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru. Diberitahukannya
apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkannya. Contoh-contoh soal
diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan
teliti oleh murid. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang
dilakukan oleh guru.
Kriteria dalam pemilihan metode ceramah ini adalah
berdasarkan waktu pembelajaran karena misalnya waktu untuk pembelajaran pendek
maka metode yang tepat digunakan adalah metode ceramah ini.
b.
Kelebihan
dan Kekurangan Metode Ceramah
Setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Kelebihan metode ceramah adalah:
·
Dapat
menampung banyak siswa, sehingga setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendengarkan si pengajar, dan biaya pun menjadi relatif lebih murah.
·
Guru
dapat memberikan tekanan terhadap hal-hal yang dianggap penting, sehingga waktu
dan energi dapat digunakan se efektif mungkin.
·
Dapat
menyelesaikan kurikulum/silabus dengan lebih mudah dan lebih cepat.
Kekurangan metode ceramah adalah:
·
Kegiatan
belajar mengajar akan mejadi tidak efektif, bahkan membosankan, karena tidak
adanya interaksi dalam kegiatan itu. Terlalu banyaknya materi yang di
ceramahkan (disampaikan) akan membuat si anak tidak mampu menguasai semua
materi.
·
Pembelajaran
melalui ceramah, cenderung lebih mudah terlupakan dibanding dengan belajar
dengan melakukan (learning to do).
·
Sistem
pembelajaran si anak lebih ke arah hafalan (rote learning), sehingga akan
kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu rumus misalnya dalam
pembelajaran matematik.
a.
Definisi
Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu
langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek
yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat
dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah
demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan
hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan
praktek oleh peserta didik itu sendiri. Sebagai hasil, peserta didik akan
memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat,melakukan, dan merasakan
sendiri.
”Metode demonstrasi adalah metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
tiruan.”(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)
Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa metode
demonstrasi digunakan untuk memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau
benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan tujuan
menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi pelajaran yang
disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang
mendalam dan sempurna.
Metode demonstrasi dibutuhkan dalam pembelajaran
matematika terutama materi-materi yang membutuhkan alat peraga pembelajaran.
Ini untuk menanamkan pemahaman yang mendasar dan konstruktif terhadap materi
yang dipelajari. Metode demonstrasi sangat tepat digunakan pada materi
Bangun-bangun geometri.
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode
berlangsung secara efektif dan efisien, ada beberapa yang dapat dilakukan,
yaitu :
·
Lakukanlah
perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu
dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan
demonstrasi.
·
Rumuskanlah
tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat
untuk didemonstrasikan.
·
Buatlah
garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai
dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru.
·
Tetapkanlah
apakah demontrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau
oleh guru kemudian diikuti peserta didik.
·
Mulailah
demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik, dan ciptakanlah
suasan yang tenang dan menyenangkan. Upayakanlah agar semua peserta didik
terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
·
Lakukanlah
evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap
efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik.
Dari
uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kriteria pemilihan metode
pembelajaran demonstrasi ini yaitu konteks domain tujuan pembelajaran. Karena
kriteria konteks domain tujuan pembelajaran ini yaitu misalnya untuk tujuan
pembelajaran yang menekankan pada domain, afektif, kognitif
dan posikomotor, jika domain yang ditekankan adalah domain
psikomotor maka metode yang tepat dalam pembelajaran adalah metode
demonstrasi.
b.
Kelebihan
dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihan-kelebihan metode demontrasi adalah:
·
Perhatian
murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga
hal yang penting itu dapat diamati.
·
Dapat
membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
·
Ekonomis
dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
·
Dapat
mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas ari hasil
pengamatannya.
·
Karena
gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak.
·
Beberapa
persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.
Kekurangan-kekurangan metode demontrasi adalah:
·
Metode
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan
hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
·
Fasilitas
seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
·
Demonstrasi
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu
yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 91.)
3.
Metode
Tanya Jawab
a.
Definisi
Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan
pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan
jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab
pertanyaan-pertanyaa.
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam
pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid-murid menjawab bahan
materi yang diperolehnya.
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung antara pendidik dan peserta didik, bisa dalam bentuk pendidik
bertanya dan peserta didik menjawab atau dengan sebaliknya.
Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan
ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk
mencapai tujuan. Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada
tanya jawab. Namun, tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat
disebut menggunakan metode tanya jawab. Dalam metode tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan bisa
muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian pula halnya jawaban
yang dapat muncul dari guru maupun peserta didik. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode
ini siswa menjadi lebih aktif daripada belajar mengajar dengan metode
ekspositori. Meskipun aktivitas siswa semakin besar, namun kegiatan dan materi
pelajaran masih ditentukan oleh guru.
Dalam metode tanya jawab, pertanyaan dapat
digunakan untuk merangsang keaktifan dan kreativitas berpikir
siswa/peserta didik. Karena itu, mereka harus didorong untuk mencari
dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Sebelum
pertanyaan-pertanyaan itudiberikan, sebagai pengarahan diperlukan pula cara
informatif. Bahan yang diajarkan masihterbatas pada hal-hal yang ditanyakan
oleh guru. Inisiatif dimulai dari guru. Sesudahpengarahan, dimulailah dengan
pengajuan pertanyaan. Jika pertanyaan terlalu sulit, jawabansiswa mungkin hanya
“tidak tahu”, “tidak dapat”, gelengan kepala, atau hanya diam saja.
Kelas diam bisa juga diakibatkan oleh sikap atau tindakan guru yang tidak
menyenangkan siswa. Hal ini dapat menjengkelkan guru. Kalau guru marah
karena hal tersebut, murid akan menjadi (lebih) takut untuk menjawab atau
bertanya.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kriteria pemilihan metode ini yaitu hanya dapat dipakai oleh guru secara
umum untuk menetapkan perkiraan apakah anak didik yang mendapat giliran
pertanyaan sudah memahami pelajaran yang diberikan dan metode ini tidak dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menetapkan kadar pengetahuan anak didik dalam
suatu kelas karena metode ini tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap
murid untuk menjawab pertanyaan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan metode tanya jawab, sebagai berikut :
·
Guru
perlu menguasai bahan secara penuh (maksimal), jangan sekali-kali mengajukan
pertanyaan yang guru sendiri tidak memahaminya atau tidak tahu jawabannya.
·
Siapkanlah
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta didik sedemikian rupa,
agar pembelajaran tidak menyimpang dari bahan yang sedang dibahas, mengarah
pada pencapaian tujuan pembelajaran dan sesuai dengan kemampuan berpikir
peserta didik (siswa).
b.
Kelebihan
dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Kelebihan dari metode tanya jawab adalah:
·
Pertanyaan
menarik dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika siswa
sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
·
Merangsang
siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berpikir, termasuk daya ingatan.
·
Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Adapun kekurangan dari metode
tanya jawab ini adalah:
·
Siswa
merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
·
Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa.
·
Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
·
Dalam
jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa.
4. Metode Resitasi
a. Definisi Metode Resitasi
Metode
resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Jadi,
bisa disimpulkan bahwa metode resitasi adalah metode pembelajaran yang
dilakukan dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat
memperdalam materi pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah
dipelajari. Sehingga siswa akan terangsang untuk belajar aktif baik
secara individual maupun kelompok.
Tidak
bisa dipungkiri bahwa selama ini semua pendidik memberikan tugas. Jadi,
kenyataan siswa banyak mempunyai tugas dari beberapa mata pelajaran itu.
Akibatnya tigas itu terlalu banyak diberikan kepada siswa, menyebabkan siswa
mengalami kesukaran untuk mengerjakan, serta dapat menganggu pertumbuhan siswa,
karena tidak mempunyai waktu lagi untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang
perlu untuk perkembangan jasmani dan rohaninya pada usiannya.
Maka
dari itu, ciri yang baik dalam pemilihan metode ini adalah jangan terlalu
sesering atau kerap kali memberikan resitasi atau tugas kepada peserta didik
agar tidak terlalu menyita waktu para peserta didik dan menganggu pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik secara wajar.
Sebab
itu dalam pelaksanaan metode ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Merumuskaan
tujuan khusus dari tugas yang diberikan.
·
Pendidik
perlu merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti.
b. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Resitasi
Kelebihan-kelebihan
metode tugas dan resitasi adalah:
·
Baik
sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
·
Memupuk
rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
·
Memberikan
kebiasaan siswa untuk giat belajar. Memberikan tugas siswa untuk sifat yang
praktis. ( Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 98.).
Kekurangan metode tugas dan resitasi adalah:
·
Tidak
jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang
lain.
·
Karena
perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa
orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan
tugas tersebut.
·
Apabila
tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental
para siswa menjadi terpengaruh. (Ali Pande & Imansyah, Didaktik Metode (Surabaya: Usaha Nasional,
1984), h. 92.).
5. Metode Eksperimen
a. Definisi Metode Eksperimen
”Metode
eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajar.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 84.).
Dalam
kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, siswa diiberikan
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran guru sangat
penting pada metode eksperimen, khususnya dalam ketelitiandan kecermatan
sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai kegiatan eksperimen
dalam kegiatan pembelajaran.
Pemahaman
siswa akan lebih kuat dan mendalam jika siswa diberikan kesempatan untuk
mengalami secara langsung dalam suatu proses, analisis dan pengambilan
kesimpulan terhadap suatu masalah. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan pada
siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Pembelajaran matematika dikatakan ilmu pasti, yang
artinya bahwa setiap pernyataan dalam matematika dapat dibuktikan secara
analitis dan logis. Mengingat hal tersebut maka metode eksperimen sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi-materi yang
membutuhkan keterlibatan siswa secara langsung, misalnya materi Peluang, Konsep
bilangan, dan Bangun-bangun geometri.
Sehinnga
dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan metode
ini adalah harus didasarkan pada tingkat kemampuan pendidik, apakah pendidik
mempunyai keahlian melakukan eksperimen dari meteri yang akan di ajaran dengan
menggunakan metode ini.
b. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Eksperimen
Kelebihan-Kelebihan metode eksperimen adalah:
·
Metode
ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan kesimpulan berdasarkan
percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja.
·
Dapat
mengembangkan sikap untuk studi eksploratis tentang sains dan teknologi, suatu
sikap dari seorang ilmuan.
·
Metode
ini didukung oleh azas-azas didaktik modern. (Syaiful Sagala, Konsep dan Makna, h. 220-221.)
Kekurangan metode eksperimen adalah:
·
Metode
ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
·
Metode
ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan mahal.
·
Metode
ini menuntut ketelitian, keuletan dan dan ketabahan.
·
Setiap
percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan dan
pengendalian.(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 85.)
6. Metode Latihan (Drill)
a. Definisi Metode Latihan
Metode
latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang
mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya
guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode Drill.
Banyak
alat yang dapat membantu orang untuk dapat berhitung cepat dan cermat. Daftar
kuadrat, daftar akar, dekak-dekak, dan kalkulator misalnya. Tetapi berhitung
cepat dan cermat tanpa alat di sekolah tetap diperlukan. Karena itu dalam
kegiatan belajar ini akan dibicarakan pula metode drill.
Sesudah
murid memahami penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilanganbulat
positif sampai 100, akhirnya mereka dituntut untuk dapat mengerjakannya dengan
cepat dan cermat. Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar berhitung ini tergantung
pada ingatan.Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan kegiatan-kegiatan
lain yang bersifat lisan merupakan hal-hal yang perlu untuk “hafal”.
Kemampuan-kemampuan demikian merupakan tujuan dari metode drill.
Sebelum
program pengajaran matematika yang sekarang berlaku, pengajarannya terlalu
ditekankan pada drill atau latihan. Perlu disadari bahwa belajar keterampilan
secara rutin menyebabkan sedikit yang dapat diingat, sedikit pengertian, dan
sedikit aplikasi dalam masalah sehari-hari. Karena itu drill hendaknya diadakan
bila perlu saja. Dengan demikian antara keterampilan, pengertian, dan penerapan
akan menjadi seimbang dan pengajaran menjadi efisien.
Kriteria pemilihan
metode ini sama dengan kriteria pemilihan metode demonstrasi yaitu konteks
domain tujuan pembelajaran yang penekannya pada ranah psikomotor, katena metode
latihan ini terarah pada kemampuan dan keterampilan peserta didik seperti
yang dijelaskan di atas.
b. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Latihan
Kelebihan
metode latihan ini yaitu antara lain:
·
Dapat
untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat
dan menggunakan alat-alat.
·
Dapat
untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
·
Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan ini antara lain:
·
Menghambat
bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
·
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
·
Kadang-kadang
latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
mudah membosankan.
·
Dapat
menimbulkan verbalisme.
7. Metode Inquiri
a. Definisi
Metode Inquiri
Metode
inkuiri adalah
metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses
penemuan, penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan
keaktifan dalam memecahkan masalah.
Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan
pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inquiri kadang-kadang
disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode inquiri adalah metode belajar
dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok
kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas matematika terjadi, apabila murid-murid
merumuskan prinsip matematika baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup
kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran
inquiri sebagai metoderator (Sutrisman, Tambunan, 1987 : 6.39).
Sebuah
contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua garis
yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inquiri adalah menarik jarak antara dua
garis yang bersilangan sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk
inquiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan
air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air
suatu aliran sungai.
Sebuah
tujuan mengajar dengan inquiri adalah agar siswa tahu dan belajar metode ilmiah
dengan inquiri dan mampu mentransfernya ke dalam situasi lain. Metode ini
terdiri dari 4 tahap, yaitu :
·
Guru
merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan
sebagainya.
·
Sebagai
jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan
mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan
pertanyaan, pernyataan, masalah, dan sebagainya.
·
Siswa
menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inquiri yang baru dilaksanakan.
·
Siswa
menganalisis metode inquiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode
umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
Adapun
kegiatan-kegiatan dalam menerapkan metode inquiri, sebagai berikut :
·
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam;
·
Merumuskan
masalah yang ditemukan;
·
Merumuskan
hipotesis;
·
Merancang
dan melakukan eksperimen;
·
Mengumpulkan
dan menganalisis data;
·
Menarik
kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni : objektif, jujur, hasrat ingin
tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.
Dari
pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ini berada pada
ranah kognitif, maka kriteria pemilihan metode pembelajaaran metode inquiri
adalah harus didasarkan pada tujuan pembelajaran atau konteks domain tujuan
pembelajaran yang tujuannya dengan penekanannya pada domain kognitif.
b. Kebihan dan Kekurangan Metode Inquiri
Kelebihan dari Metode Inquiri:
·
Siswa
aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan
menggunakan kemampuan untuk hasil akhir.
·
Perkembangan
cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan
menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat dikembangkan
seluas-luasnya.
·
Dapat
melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan
pendidikan demokrasi.
Kekurangan dari metode inquiri:
·
Belajar
mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak yang tinggi. Bila
anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.
·
Metode
inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya anak SD.
8. Metode Pemecahan Masalah
a. Definisi
Metode Pemecahan Masalah
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang
dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari
penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan. Seperti
apa yang ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain bahwa.
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar,
tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.
Penggunaan
metode problem solving mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
·
Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan.
·
Mencari
data atau keterangan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
·
Menetapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut.
·
Menguji
kebenaran jawaban sementara tersebut.
·
Menarik
kesimpulan.
Dari
definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri pemilihan metode ini
berdasarkan sifat atau karakter pendidik yang pendiam.
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemecahan Masalah.
Kelebihan
metode pemecahan masalah ini adalah:
·
Pemecahan
masalah merupakan tehnik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
·
Pemecahan
masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan siswa kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
·
Pemecahan
masalah dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.
·
Pemecahan
masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
·
Pemecahan
masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
·
Melalui
pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya
merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan
hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
·
Pemecahan
masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
·
Pemecahan
masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
·
Pemecahan
masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
·
Pemecahan
masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar
sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.(Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran,).
Kekurangan metode problem solving (metode pemecahan
masalah) adalah:
·
Menentukan
suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa,
tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
·
Proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang
cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran.
·
Mengubah
kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru
menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau
kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan
kesulitan tersendiri bagi siswa. (Syaiful Bahri Djamarah &
Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 93.)
9. Metode Diskusi
a. Definisi
Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada
suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Metode
diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk
diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau
lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman
masing-masing dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan
demikian diharapkan tidak akan ada siswa yang pasif.
Tujuan
penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan
Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa,
serta untuk membuat suatu keputusan.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 154.)
Metode
diskusi sangat tepat digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
bekerjasama untuk memecahkan masalah serta melatih siswa untuk mengeluarkan
pendapat secara lisan. Dalam pembelajaran matematika metode diskusi sangat
tepat digunakan pada materi-materi yang menantang untuk sama-sama dipecahkan,
misalnya materi bangun-bangun geometri, peluang dan konsep bilangan.
Adapun
dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus benar-benar mampu
mengorganisasikan siswa sehingga diskusi dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Menurut Bridges (1979) dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus
mengatur kondisi yang memungkinkan agar:
·
Setiap
siswa dapat berbicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya.
·
Setiap
siswa harus saling mendengar pendapat orang lain.
·
Setiap
harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.
·
Melalui
diskusi setiap siswa harus dapat mengembangkan pengatahuannya serta memahami
isu-isu yang dibicarakan dalam diskusi.
Dari
pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan diskusi
didasarkan pada beberapa aspek, yaitu Tingkat kemampuan siswa itu sendiri,
Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda atau materi yang telalu
banyak maka boleh menggunakan metode pembelajaran ini.
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Kelebihan
dari metode diskusi adalah:
·
Siswa
memperoleh kesempatan untuk berpikir.
·
Siswa
mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.
·
Siswa
belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
·
Diskusi
dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
·
Diskusi
dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang
lain. (Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 208.)
Kekurangan
dari metode diskusi adalah:
·
Diskusi
terlalu menyerap waktu.
·
Pada
umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu
diskusi dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.
·
Kadang-kadang
guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka
kecenderungannya diskusi tanya jawab.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang diterangkan di atas maka dapat
disimpulkan bawa metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang
terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam
melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti
tujuan pengajaran tercapai.
Metode Ceramah
Metode Demonstrasi
Metode Tanya Jawab
Metode latihan
Metode Eksperimen
|
Metode Resitasi
Metode Latihan
Metode Inquiri
Metode Pemecahan Masalah
|
Selain itu Penggunaan metode yang tepat
akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Oleh karena itu
seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat sehingga siswa dapat meningkatkan
aktifitas dan kreatifitasnya. Beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih
oleh guru adalah:
Setiap metode dapat dikatakan baik jika memenuhi
beberapa kriteria sebagai berikut:
·
Sesuai
dengan tujuan yang dirumuskan
·
Dapat
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan guru
·
Tergantung
pada kemampuan orang yang belajar
·
Serasi
dengan besar kelompoknya
·
Melihat
waktu penggunaannya
·
Melihat
fasilitas yang ada
Untuk memenuhi kriteria itu, anda telah
diperkenalkan dengan bernacam-macam metode pembelaaran. Silahkan anda memilih
manakah yang cocok untuk mata pelajaran yang akan anda ajarkan kepada siswa,
dengan harapan hasil interaksi belajar mengajar itu dapat berdaya guna dan
berhasil guna serta memanfaatkan media pendidikan yang ada.
B.
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan sekalian dan dapat menambah wawasan kita mengenai macam-macam
metode pembelajaran dan implementasinya dalam pengajaran matematika serta
kriteria pemilihan metode pembelajarian terhadap aktifitas peserta didik.
Bagi mereka yang terlibat dalam dunia keguruan,
hendaknya secara antusias untuk meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
khusunya yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dalam dunia
pendidikan, dan juga semakin memperbaiki hubungan sosial, dan personal diri
kita sendiri.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Zuhairini,
dkk. 1983. Metodik Khusus Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional.
Pande
Ali & Imansyah. 1984. Didaktik Metode. Surabaya: Usaha Nasional.
Sagala
Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar